Sunday, August 24, 2003

Dua Orang di Atas Perahu


Hai, senang betul hatiku!
Guru membawaku melaut
Sejuk terpaan angin lepas
Segar cipratan air alam
Elok pandangan surya petang
Sungguh girang benar rasaku
Hai…siapa sangka petaka?
Perahuku guncang kencang
Layarku tak kuat menahan
Bidukku tergenang air
Ombak bertambah garang
Gelombang makin ganas
Guru, dimanakah Engkau?

......................
Astaga, bisa-bisanya Kau tidur
Tak pedulikah bila aku binasa?
Guru...!!! Guru..!!! Ayo bangun, Guru!!!
Kau harus berbuat sesuatu
Aku mau meraup kebahagiaanku
Aku tak mau mati konyol
Aku hendak menikmati hidupku
Guru, ayo bangun!!!
Kau harus selamatkan perahu ini!
Kau harus selamatkan hidupku!
Aku jalani perahu ini susah payah
Aku bangun dengan jerih keringatku
Aku menangkan dalam adu kompetisi
Sekarang jangan Kau biarkan hancur
Guru…ayo bangun!!!
Kemewahanku pada perahu ini
Kegagahanku pada biduk ini
Kekayaanku pada kapal ini
Kalau semua hancur lebur
Bagaimana aku bisa hidup bahagia?
Guru….ayo bangun, Guru!!!




Ah, datang pula waktuku
Menyeberang danau bersama Guru
Hembusan semilir memuji Tuhan
Percikan air meluhurkan Tuhan
Cakrawala senja mengagungkan Tuhan
Segenapku menyembah pada Tuhan
Ah, gerangan bahayakah itu?
Biduk ini begitu lemah
Layarnya tercabik gelora
Akupun terhempas gemetar
Taufan menerpa menderu
Badai gemuruh menerjang
Guru, dimanakah Engkau?

..................................
Astaga, Kau tidur di buritanku?
Pulaskah Engkau pada tilamku?
Bisa sungguh lelapkah Engkau?
Ingin kubangunkan diriMu
Namun tak sampai hatiku menggapai
Aku tahu Engkau sangat lelah
Aku tahu Kau ingin istirahat sejenak
Ah, Guru, tidurlah!
Aku yakin Kau akan terbangun
Bila memang sudah saatnya nanti
Kau akan redakan semua ini
Kalau memang aku harus binasa
Biarlah terjadi demikian
Hidupku ada dalam tanganMu
Aku binasa dengan Engkau di dalamku
Tentu aku bahagia bersamaMu
Kini, tidurlah, Guru…
Aku percaya padaMu
Biarlah petaka ini menghajarku
Aku tahu Kau pasti bangun

Bila tiba saatnya nanti

Aug 24th, 2003

No comments:

Post a Comment