Sunday, August 31, 2003

Cawan Hidup


Kau sodorkan cawan kosong padaku
untuk kubawa dalam nafas hidupku
Aku memandangnya dengan saksama
ketika Engkau mengisi cawan itu

Aku lahir menggenggam cawan
Empedu yang membuatku menangis
Meski cawan itu tak penuh
aku harus meminumnya

Satu dua teguk aku mencoba
masih bisa kutahan pahitnya
Tiga empat teguk aku bersabar
berusaha untuk tidak menolak

Makin banyak hari kulalui
makin terasa pahit di mulutku
Tegukan-tegukan berikutnya
aku mulai berontak melawan

Namun semakin jauh aku berlari
semakin dekat cawan itu padaku
sampai aku tak kuasa lagi
menghindari isi cawan itu

Tuhan, beri aku kekuatan
untuk bisa meminum cawan hidupku
Menelan rasa pahit isinya
sampai terlihat titik dasarnya

Tuhan, beri aku kesetiaan
untuk bisa bertahan terus
Mereguk sedalam-dalamnya
sampai habis tak tersisa

Supaya ketika aku kembali padaMu
cawan itu dalam keadaan kosong
Bersih tak bernoda setetespun
Kering tak berbekas sedikitpun

dan pada saat kutersungkur di hadapanMu
Engkau berkenan mengisi cawan kosongku
dengan air anggur cinta kasihMu
sampai penuh dan meluap ke tepinya

Aug 31st, 2003

No comments:

Post a Comment