Friday, December 17, 2004

Anak Panah

Kala Dia melepaskan anak panahNya
melesat dan melejit mencari
bidik-bidik rindu dalam hati
yang tiada henti mendamba

Dan anak panah itu berpantang
berpulang sebelum mendapatkan
salah satu sasarannya
Titik dalam hatimu

Anak panah Allah tak terpegang
Gesit didayai cinta Ilahi
sedang hatimu takkan mampu
berlari saingi tenagaNya

Lincah dia lurus berkelok
menembus celah-celah gelap
yang tiada sering terjangkau
oleh nalar maupun akal

DitembusNya kabut keraguan
DiterjangNya tembok kerisauan
DibukaNya jalan cahaya
DibiarkanNya rona harapan

Masuk dan merasuki
getirnya imanmu
melewati liarnya
nafsu kehendakmu

Dan bila Ia telah menancap
jauh dalam lubuk hatimu
kau kan terperangah mencari
Siapa Sang Arjuna itu?

17/12/04

Thursday, November 4, 2004

Menyimpang


Tuhan, dimana aku?
Ronyeh doaku bukan dari mulutku
Cekat tanganku bukan dari tanganku
Tuhan, dimana aku?
Tubuh yang di kursi bukan aku
Mata yang menatap patungMu bukan aku
Aku di tempat lain
Dimana aku, Tuhan?

Nov 4th, 2004

Saturday, September 4, 2004

Di Sekitar SalibMu

-ELANG-
Aku melayang gagah dan tegar
Mengarungi langit bak panggung tariku
Kututup matahari dengan gaharnya bayangku
Namun mataku menukik tajam padaMu
Mengapa Raja Semestaku memberikan bagianNya
Menjadi kebebasan yang kini kunikmati
Sementara Ia terpatri di sana?

-KELEDAI-
Dari kejauhan tampak padaku
Suatu bukit yang redup perlahan
Terhias siluet salib memanjang
Aku tahu siapa Dia itu
Ia yang dulu menaiki punggungku
Kini naik di puncak gunung
Tersalib demi kepongahanku

-CACING-
Aku hanya menggeliat-geliat
Tak bisa yang lain
Air anyir itu menetes di sisi tubuhku
Meresap hilang ke tanah bumi
Dalam tengadah aku bertanya
Mengapa hidup Ia berikan
Demi seekor aku yang menjijikkan?

-BURUNG PUYUH-
Dulu Ia menggandakanku
Untuk memberi manusia peziarah
Bekal menuju tanah terjanji
Kini kupertanyakan keadaan yang berbalik
Mengapa Ia memberikan diriNya tanpa ganda
Menjadi makanan bagi kerakusan manusia?

-IKAN-
Dulu Ia juga menggandakanku
Demi menyuapi mulut-mulut manusia
Yang kelaparan akan cinta kasihNya
Ia sudah berikan yang terbaik
Namun manusia belum puas juga
Kini Ia dijadikan umpan dosa
Dibiarkan tanpa cinta…

-LEMBU-
Dari jaman ke jaman
Akulah yang dikurbankan
Sebagai persembahan bakaran
Kini aku melenguh bertanya
Bagaimana ini dapat terjadi
Bukannya aku yang diserahkan
Tetapi Dia yang disalibkan?

-DOMBA-
Aku ingat ketika Ia mencariku
Menemukanku dalam ketakpatuhanku
Terjerat dalam kecerobohan bandelku
Ia hanya tersenyum dan mengangkatku
Sampai tergolek di atas bopongan bahuNya
Sangkaku, akulah yang kini akan dibantai
Namun nyatanya Ia membawaku pulang
Kembali ke rumah padang hijauNya
Kini aku melihatNya tak bernyawa
Kukitari salib itu berulang kali
Sambil terus bertanya di hati
Mengapa Gembalaku kini menjadi Anak Domba
Aku mengembik perlahan
Di bawah salibNya aku biarkan
Diriku tersungkur lesu
Terkulai karena keagunganNya
Gembalaku…

-4 Sep 04-

Sunday, April 11, 2004

Trilogi 2004

*
Kau hidup karena cintaKu
Aku mencintaimu
Maukah kau mencintaiKu?
Ikutlah sebentar denganKu
Duduklah di dekatKu
Satu jam saja
Berjaga dalam doa
Tunjukkan padaKu
Bahwa kau cintai Aku


**
Lihatlah luka di sekujur tubuhKu
Masihkah kau kenali Aku?


***
Siapakah aku
Tertegun di depan makamMu
Kosong hampa tak percaya
Imanku diam tanpa kata

 -Tri Hari Suci 04-

Thursday, March 25, 2004

Sebuah Kabar Sukacita


Maria menerima salam Surga
Datang dari mulut mulia
Malaikat utusanNya

Maria bersujud padanya
Mendengarkan dengan seksama
Kabar bagi dunia

Heran penuh tanya
Maria mencari makna
Namun tak dapat terka

Polos jujur murninya
Aku ini hambaNya
Jadilah kehendakNya

Jawaban disambut gembira
Tiba hari sukacita
Pintu Surga terbuka

Sabda menjelma Putera
Jadi Penyelamat Dunia
Penebus segala dosa

Kesediaan Maria
Warta gembira bagi Surga
Kabar bahagia bagi dunia

Malaikat ganti sujud padaNya
Perawan yang juga Bunda
Maria…


Hari Raya Kabar Sukacita
Mar 25th, 2004

Friday, March 5, 2004

KainMu

Tuhan, jadikanlah aku
Sebuah kain yang bersih
Yang dipegang oleh Veronika
'Tuk membersihkan wajahMu

Tuhan, jadikanlah hatiku
Suatu tempat yang asri
Yang berkenan Kaugambari
WajahMu yang suci

Tuhan, jadikanlah aku
Kain yang menjadi saksi
Kejamnya deritaMu
Demi menanggung dosaku

Tuhan, jadikanlah hatiku
Selalu tertoreh rupaMu
Agar dapat kujumpa selalu
Kedalaman kasihMu



Dalam jalan salibNya
Mar 5th, 2004

Saturday, February 14, 2004

Terlalu

Terlalu lama kutinggalkan Dia
Terlalu lama kuabaikan Dia
Terlalu besar cintaNya
Terlalu kuat kasihNya

-14 Feb 04-