Friday, October 14, 2005

Remah Roti


Tuan Rumah yang Dermawan
Aku pengemis kelaparan
Mohon sejumput iba dan belas cinta
Demi kenyang perih jiwaku

Hanya sebutir remah roti
Yang telah kupandang sedari tadi
Dalam lapar dahagaku
Menahan rasa ingin batinku

Remah roti yang terjatuh
Dari meja perjamuanMu
Membuatku tunduk patuh
Kala kupandang penuh rindu

Sri Baginda Teragung
Aku tak berani memohon
Lebih dari sebutir remah roti
Bagi mulut hati yang kecil ini

Remah roti kehidupan
Sebutir yang penuh kekuatan
Daya pikat Ilahi yang terpancarkan
Dalam sebuah kesederhanaan

Tuan Rumah yang Dermawan
Kau malah melangkah ke pintu depan
Menyambutku seorang tawanan
Masuk menjadi kawanan

“JamuanKu tak pernah usai
TetamuKu terlalu sedikit
Tak pernah cukup untuk mengakhiri
Pesta roti kehidupan yang legit

Mari, masuklah
Pesta ini untukmu!”

-14 Okt 05-

1 comment: