Tuesday, May 15, 2001

Lima Belas Mei


Hari ini
15 Mei
Malas aku menghitung lagi
Rangkai peristiwa yang telah kulalui

Dari sudut kamar terdengar
Jarum detik berdetak menghentak
Sementara titik-titik hujan memercik
Berseling dengan gemuruh dan kilat

Seolah tak pernah kenal
Kupandangi wajah di gambar itu
Sorot mataNya lurus padaku
BibirNya mengajakku tersenyum

Tampan,…tapi…meragukan
Benar seperti itukah rupaNya
Atau….mungkin….barangkali….

Entah seperti apa!
Memang aku tak pernah lihat Dia
Tapi –mungkin- aku mengenal Dia
Jauh sebelum aku lahir
-entahlah, acuhkan saja!-

Hujan menderas agak keras
Tampaknya langit mulai marah
Barangkali hendak protes padaku
Namun mau berkata apa?

Tiba-tiba Dia memandangku
Ia menatap dari lubuk hatiku
Lurus menghujam seluk-beluk jiwa

Merangkul segala perasaan
Memeluk segala pikiran
Meraup segala dosa
Menjaring seluruh pribadi

Ia memandang dengan cinta
Seraya membalik lembar hari ini
Mencari pemenuhan sebuah janji
Yang kuniatkan tiap pagi
sayang, aku tahu Ia akan kecewa

Aku tahu…, bahwa,
Hari ini aku gagal lagi
Membalas cinta kasihMu

Dan makin lama Ia menatapku,
Makin pilu pula hatiku

May 15th, 2001

Wednesday, May 2, 2001

Senyum untuk Yesus


Senyum untuk Yesus
Adalah senyum dari dasar hati
Bersiratkan suatu ketulusan
Dihiasi sebuah keikhlasan

Sebuah senyuman yang datang
Sebagai buah karya kasih
Yang terulur lewat tangan kecil
Dari kita untuk sesama

Bersama dengan senyum itu
Hadir pula selimut kehangatan
Dari jalinan benang kemurahan
Berukir rasa persaudaraan

Dan senyuman itu
Merupakan pemberi harapan
Mampu menguatkan iman
Serta menaburkan kasih

Senyum untuk Yesus
Adalah senyum kepada sesama
Yang kita beri dengan kerelaan
Tanpa mengharap balas imbalan

Berikanlah senyummu untuk Yesus
Karena itu semua berasal dariNya
Dan semoga Ia berkenan memberikan
Satu buah senyum lagi kepadamu

May 2nd, 2001