Sunday, February 12, 2006

Rapuh


Tertuju mata heranku 

Pada kerapuhan hostiMu 

Engkau 
Kerapuhan yang Agung 
Keagungan yang merapuh

Keagungan samarMu
Terbekuk dalam keping pucat itu
RapuhMu mengerdil pada tipis tak beragi  
RapuhMu mengoyak sejuta angkuhku
Angkuh yang kian menjadi rapuh di hadapanMu  

Kusantap bentuk rapuhMu 
RapuhMu lantas menyatu padaku
Berganti menelan rapuhku  
KeagunganMu berbaur pada rapuhku
Keagunganku semakin rontok merapuh  
KerapuhanMu adalah agungMu 
Keagunganku adalah rapuhku

Pada rapuhMu tertuju rapuhku
Rapuhku yang perlahan hilang
Raib tertelan keagunganMu
dalam wujud rapuhMu

-120206-

No comments:

Post a Comment